Senin, 25 Juni 2012

Wall - e....

Diposting oleh Unknown di 20.05
WALL•E adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Tokoh utama dalam film ini adalah sebuah robot yang bernama WALL•E. Film ini dirilis pada tanggal 27 Juni 2008. Film yang disutradarai oleh Andrew Stanton, yang sebelumnya menyutradarai Finding Nemo dan memenangkan Academy Award untuk kategori film animasi. Jim Morris, yang sebelumnya bekerja untuk Lucasfilm, menjadi produsernya. Karakter-karakter dalam WALL•E, sebagian besar suaranya tidak disuarai oleh manusia, tetapi oleh suara mekanik.








WALL•E

Poster layar lebar
SutradaraAndrew Stanton
ProduserJim Morris
John Lasseter
PenulisAndrew Stanton
Peter Docter
Jim Reardon
PemeranBen Burtt
Elissa Knight
Sigourney Weaver
Jeff Garlin
Fred Willard
John Ratzenberger
Kathy Najimy
Musik olehThomas Newman
Peter Gabriel (lagu)
PenyuntingStephen Schaffer
DistributorWalt Disney Pictures
Tanggal rilisBendera Amerika Serikat 27 Juni 2008
Bendera Indonesia 13 Agustus 2008
Bendera Malaysia 21 Agustus 2008
Durasi98 menit
Negara Amerika Serikat
BahasaInggris
AnggaranUS$180 juta
Pendapatan kotorUS$89.470.409 (Jumlah)
US$86.311.330 (AS)
US$3.159.079 (Luar)



Plot

WALL•E pada saat membersihkan sampah bumi.
Auto, Kapten B. McCrea dan EVE
Pada awal abad ke-22, sebuah perusahaan "raksasa" Buy N Large (BnL) menguasai perekonomian di Bumi, termasuk pemerintahan. Akibat dipenuhi sampah yang tidak didaur-ulang, maka Bumi menjadi sangat tercemar oleh sampah-sampah elektronik, sehingga kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Shelby Forthright (Fred Willard) selaku CEO Buy N Large, melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama axiom yang menyediakan setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia.
Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan WALL•E ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan. Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot WALL•E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu WALL•E yang masih berfungsi.
Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh WALL•E, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari WALL•E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun 1969 yang berjudul Hello, Dolly! dari kaset video. Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan adegan berpegangan tangan dalam video "It Only Takes a Moment" yang mengajarnya memiliki perasaan.
Pada suatu hari, WALL•E menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernamaAxiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi. WALL•E jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, EVE juga mengagumi kepribadian WALL•E. Sungguh disayangkan, ternyata cinta WALL•E tidak terbalaskan, karena EVE diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat WALL•E menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada EVE, EVE menyimpan bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu EVE menjadi non-aktif secara otomatis. WALL•E berusaha melindungi tubuh EVE yang tidak berstatus non-aktif sampai EVE diambil kembali oleh pesawat yang mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik, WALL•E mengejar pesawat itu. WALL•E berhasil menyusup ke dalam pesawat Axiom.
Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara program MacInTalk). SaatWALL•E mengikuti EVE ke dalam kapal, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya M-O, robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran di dalam pesawat , ia mengejar WALL•E supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama John (John Ratzenberger) dan Mary (Kathy Najimy) yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena WALL•Emembuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.
Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu hilang. EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama WALL•E. Saat EVE diperiksa, WALL•E menyangka EVE akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan. Tindakan WALL•E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan WALL•E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap WALL•E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin.
Saat asisten utama McCrea (GO-4) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin; GO-4 yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut, WALL•E memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. Saat itu WALL•E berada di dalam kabin tersebut, namunWALL•E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. EVE lega karena WALL•E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.
EVE dan WALL•E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL•E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL•E. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman EVE. Kemudian McCrea merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL•E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL•E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.
Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. EVE berusaha mencari WALL•E, setelah menemukannya EVE melihat WALL•E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL•E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL•E yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang mengejar WALL•E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh WALL•E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta WALL•E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar WALL•E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL•E, tapi WALL•E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL•E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.
WALL•E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi(holo-detector), dan melepaskan WALL•E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL•E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL•E. Sayangnya, WALL•E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL•E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL•E bukanlah WALL•E yang dikenal EVE.WALL•E telah menjadi WALL•E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL•E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL•E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL•E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL•E (bermakna ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL•E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Pembuatan
Andrew Stanton telah membayangkan WALL•E sebelum Toy Story dibuat: Ide ini terpikir saat Stanton mengilhami sebuah kalimat pertanyaan, "Jika manusia meninggalkan Bumi dan lupa mematikan robot terakhir yang tertinggal, apa yang akan terjadi?" Pete Docter telah mengembangkan tulisannya untuk film ini selama dua bulan pada tahun 1995, setelah mendengar penjelasan dari Stanton yang memutusan untuk membuat Monsters, Inc. (2001), ia juga masih ragu untuk menceritakan kisah cinta.[6] Ide WALL-E masih membayangi otak Stanton, karena minatnya yang sangat besar terhadap luar angkasa dan mempersonifikasikan benda-benda mati.
Model robot didapati saat Stanton mengatakan kepada kru animator, "Bayangkanlah berbagai macam peralatan yang ada, kemudian cari perwatakan di dalamnya." Ketika merencanakan tokoh utama, para animator mendapat ide dari sebuah binokular dan Luxo Jr., sebuah lampu yang ditampilkan dalam logo Pixar. Saat Stanton sedang bermain-main dengan sebuah binokular untuk mengekspresikan kesedihan. Stanton berkata, "Kalian tidak perlu membuat mulut, dan juga tidak perlu hidung, kalian dapat menampilkan kepribadian dari matanya, sehingga penonton akan merasakan ia bukanlah manusia yang berbadan robot". Bentuk fisik WALL•E mirip seperti kura-kura dan tank baja yang membuatnya dapat melalui berbagai jenis daratan. Stanton juga mengakui bahwa ia juga dipengaruhi oleh Johnny 5 dari film Short Circuit yang pernah ditontonnya sekali.
Stanton mengemukakan ceritanya kepada Ben Burtt yang juga berperan dalam pengisian suara. Dalam film ini sedikit sekali percakapan; Stanton bercanda dengan mengatakan, "Saya sebenarnya sedang membuat R2-D2: The Movie", dengan melibatkan karya-karya Burtt di Star Wars. Untuk menghasilkan percakapan, Burtt mengambil berbagai macam bunyi mekanik, lalu menggabungkannya supaya menyerupai percakapan. Ketika WALL•E mengisi ulang baterainya melalui tenaga sinar matahari, ia membunyikan suara yang mirip dengan bunyi pembukaan dari komputer Macintosh saat ini. Masalah minimnya percakapan dalam cerita, produser eksekutif John Lasseter menyatakan bahwa seni animasi adalah tentang tingkah laku suatu watak, bukan percakapannya. Berpedomanlah pada bagaimana kalian menceritakannya, bukan banyak dan sedikitnya dialog."
Hubungan WALL•E dengan film-film Pixar lainnya
Film-film animasi keluaran Pixar sering menghubungkan karakternya dengan proyek-proyeknya yang lain. EVE mengingatkan sebuah truk Pizza Planet dari Toy Story. Mainan Rex dan Hamm dari Toy Story, terlihat pada adegan-adegan di kawasan tumpukan sampah. Sebuah mainan Mike dalam Monsters, Inc. juga terlihat dalam kawasan tersebut. Pada saat WALL•E akan tidur yang merupakan adegan di awal film, di atas rak terdapat sebuah patung kepala Frozone dari The Incredibles. Pada adegan akhir film, terlihat sebuah lukisan mozaik penyu dari Finding Nemo. KodeA113 yang selalu dimasukkan dalam setiap film Pixar sampai sekarang, merupakan kode yang berperan penting dalam film WALL•EJohn Ratzenberger menjadi pengisi suara salah satu karakter di film ini, seperti yang dilakukannya dalam setiap film-film animasi produksi Pixar sebelumnya.
Soundtrack
WALL•E
Album soundtrack oleh Thomas Newman
Peter Gabriel
Michael Crawford
Dirilis24 Juni 2008
GenreSoundtrack
LabelWalt Disney Records
Penilaian profesional
Kronologi Pixar Soundtracks
Ratatouille
(2007)
WALL•E
(2008)
Album soundtrack WALL•E dirilis pada tanggal 24 Juni 2008, menampilkan lagu-lagu yang berjudul "Put On Your Sunday Clothes" dan "It Only Takes a Moment" (nyanyian Michael Crawford) dari runut bunyi Hello, Dolly!, dan lagu La Vie en Rose yang dinyayikan oleh Louis Armstrong, dan juga karya Peter Gabriel yang berjudul Down to Earth. Aransemen musik oleh Thomas Newman dengan pengorkestraan oleh Carl Johnson, JAC Redford, Thomas Pasatieri, dan Gary K. Thomas. Newman pernah menggubah musik untuk Finding Nemo. Hampir semua musik untuk film Pixar digubah oleh sepupunya (Randy Newman).




0 komentar on "Wall - e...."

Posting Komentar

Wall - e....

WALL•E adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Tokoh utama dalam film ini adalah sebuah robot yang bernama WALL•E. Film ini dirilis pada tanggal 27 Juni 2008. Film yang disutradarai oleh Andrew Stanton, yang sebelumnya menyutradarai Finding Nemo dan memenangkan Academy Award untuk kategori film animasi. Jim Morris, yang sebelumnya bekerja untuk Lucasfilm, menjadi produsernya. Karakter-karakter dalam WALL•E, sebagian besar suaranya tidak disuarai oleh manusia, tetapi oleh suara mekanik.








WALL•E

Poster layar lebar
SutradaraAndrew Stanton
ProduserJim Morris
John Lasseter
PenulisAndrew Stanton
Peter Docter
Jim Reardon
PemeranBen Burtt
Elissa Knight
Sigourney Weaver
Jeff Garlin
Fred Willard
John Ratzenberger
Kathy Najimy
Musik olehThomas Newman
Peter Gabriel (lagu)
PenyuntingStephen Schaffer
DistributorWalt Disney Pictures
Tanggal rilisBendera Amerika Serikat 27 Juni 2008
Bendera Indonesia 13 Agustus 2008
Bendera Malaysia 21 Agustus 2008
Durasi98 menit
Negara Amerika Serikat
BahasaInggris
AnggaranUS$180 juta
Pendapatan kotorUS$89.470.409 (Jumlah)
US$86.311.330 (AS)
US$3.159.079 (Luar)



Plot

WALL•E pada saat membersihkan sampah bumi.
Auto, Kapten B. McCrea dan EVE
Pada awal abad ke-22, sebuah perusahaan "raksasa" Buy N Large (BnL) menguasai perekonomian di Bumi, termasuk pemerintahan. Akibat dipenuhi sampah yang tidak didaur-ulang, maka Bumi menjadi sangat tercemar oleh sampah-sampah elektronik, sehingga kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Shelby Forthright (Fred Willard) selaku CEO Buy N Large, melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama axiom yang menyediakan setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia.
Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan WALL•E ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan. Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot WALL•E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu WALL•E yang masih berfungsi.
Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh WALL•E, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari WALL•E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun 1969 yang berjudul Hello, Dolly! dari kaset video. Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan adegan berpegangan tangan dalam video "It Only Takes a Moment" yang mengajarnya memiliki perasaan.
Pada suatu hari, WALL•E menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernamaAxiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi. WALL•E jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, EVE juga mengagumi kepribadian WALL•E. Sungguh disayangkan, ternyata cinta WALL•E tidak terbalaskan, karena EVE diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat WALL•E menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada EVE, EVE menyimpan bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu EVE menjadi non-aktif secara otomatis. WALL•E berusaha melindungi tubuh EVE yang tidak berstatus non-aktif sampai EVE diambil kembali oleh pesawat yang mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik, WALL•E mengejar pesawat itu. WALL•E berhasil menyusup ke dalam pesawat Axiom.
Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara program MacInTalk). SaatWALL•E mengikuti EVE ke dalam kapal, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya M-O, robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran di dalam pesawat , ia mengejar WALL•E supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama John (John Ratzenberger) dan Mary (Kathy Najimy) yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena WALL•Emembuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.
Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu hilang. EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama WALL•E. Saat EVE diperiksa, WALL•E menyangka EVE akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan. Tindakan WALL•E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan WALL•E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap WALL•E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin.
Saat asisten utama McCrea (GO-4) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin; GO-4 yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut, WALL•E memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. Saat itu WALL•E berada di dalam kabin tersebut, namunWALL•E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. EVE lega karena WALL•E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.
EVE dan WALL•E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL•E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL•E. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman EVE. Kemudian McCrea merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL•E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL•E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.
Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. EVE berusaha mencari WALL•E, setelah menemukannya EVE melihat WALL•E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL•E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL•E yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang mengejar WALL•E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh WALL•E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta WALL•E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar WALL•E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL•E, tapi WALL•E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL•E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.
WALL•E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi(holo-detector), dan melepaskan WALL•E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL•E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL•E. Sayangnya, WALL•E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL•E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL•E bukanlah WALL•E yang dikenal EVE.WALL•E telah menjadi WALL•E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL•E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL•E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL•E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL•E (bermakna ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL•E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Pembuatan
Andrew Stanton telah membayangkan WALL•E sebelum Toy Story dibuat: Ide ini terpikir saat Stanton mengilhami sebuah kalimat pertanyaan, "Jika manusia meninggalkan Bumi dan lupa mematikan robot terakhir yang tertinggal, apa yang akan terjadi?" Pete Docter telah mengembangkan tulisannya untuk film ini selama dua bulan pada tahun 1995, setelah mendengar penjelasan dari Stanton yang memutusan untuk membuat Monsters, Inc. (2001), ia juga masih ragu untuk menceritakan kisah cinta.[6] Ide WALL-E masih membayangi otak Stanton, karena minatnya yang sangat besar terhadap luar angkasa dan mempersonifikasikan benda-benda mati.
Model robot didapati saat Stanton mengatakan kepada kru animator, "Bayangkanlah berbagai macam peralatan yang ada, kemudian cari perwatakan di dalamnya." Ketika merencanakan tokoh utama, para animator mendapat ide dari sebuah binokular dan Luxo Jr., sebuah lampu yang ditampilkan dalam logo Pixar. Saat Stanton sedang bermain-main dengan sebuah binokular untuk mengekspresikan kesedihan. Stanton berkata, "Kalian tidak perlu membuat mulut, dan juga tidak perlu hidung, kalian dapat menampilkan kepribadian dari matanya, sehingga penonton akan merasakan ia bukanlah manusia yang berbadan robot". Bentuk fisik WALL•E mirip seperti kura-kura dan tank baja yang membuatnya dapat melalui berbagai jenis daratan. Stanton juga mengakui bahwa ia juga dipengaruhi oleh Johnny 5 dari film Short Circuit yang pernah ditontonnya sekali.
Stanton mengemukakan ceritanya kepada Ben Burtt yang juga berperan dalam pengisian suara. Dalam film ini sedikit sekali percakapan; Stanton bercanda dengan mengatakan, "Saya sebenarnya sedang membuat R2-D2: The Movie", dengan melibatkan karya-karya Burtt di Star Wars. Untuk menghasilkan percakapan, Burtt mengambil berbagai macam bunyi mekanik, lalu menggabungkannya supaya menyerupai percakapan. Ketika WALL•E mengisi ulang baterainya melalui tenaga sinar matahari, ia membunyikan suara yang mirip dengan bunyi pembukaan dari komputer Macintosh saat ini. Masalah minimnya percakapan dalam cerita, produser eksekutif John Lasseter menyatakan bahwa seni animasi adalah tentang tingkah laku suatu watak, bukan percakapannya. Berpedomanlah pada bagaimana kalian menceritakannya, bukan banyak dan sedikitnya dialog."
Hubungan WALL•E dengan film-film Pixar lainnya
Film-film animasi keluaran Pixar sering menghubungkan karakternya dengan proyek-proyeknya yang lain. EVE mengingatkan sebuah truk Pizza Planet dari Toy Story. Mainan Rex dan Hamm dari Toy Story, terlihat pada adegan-adegan di kawasan tumpukan sampah. Sebuah mainan Mike dalam Monsters, Inc. juga terlihat dalam kawasan tersebut. Pada saat WALL•E akan tidur yang merupakan adegan di awal film, di atas rak terdapat sebuah patung kepala Frozone dari The Incredibles. Pada adegan akhir film, terlihat sebuah lukisan mozaik penyu dari Finding Nemo. KodeA113 yang selalu dimasukkan dalam setiap film Pixar sampai sekarang, merupakan kode yang berperan penting dalam film WALL•EJohn Ratzenberger menjadi pengisi suara salah satu karakter di film ini, seperti yang dilakukannya dalam setiap film-film animasi produksi Pixar sebelumnya.
Soundtrack
WALL•E
Album soundtrack oleh Thomas Newman
Peter Gabriel
Michael Crawford
Dirilis24 Juni 2008
GenreSoundtrack
LabelWalt Disney Records
Penilaian profesional
Kronologi Pixar Soundtracks
Ratatouille
(2007)
WALL•E
(2008)
Album soundtrack WALL•E dirilis pada tanggal 24 Juni 2008, menampilkan lagu-lagu yang berjudul "Put On Your Sunday Clothes" dan "It Only Takes a Moment" (nyanyian Michael Crawford) dari runut bunyi Hello, Dolly!, dan lagu La Vie en Rose yang dinyayikan oleh Louis Armstrong, dan juga karya Peter Gabriel yang berjudul Down to Earth. Aransemen musik oleh Thomas Newman dengan pengorkestraan oleh Carl Johnson, JAC Redford, Thomas Pasatieri, dan Gary K. Thomas. Newman pernah menggubah musik untuk Finding Nemo. Hampir semua musik untuk film Pixar digubah oleh sepupunya (Randy Newman).




Share this post:

Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

0 komentar:

Posting Komentar

 

Learning is Fun Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez